1. Kenal sumber rasa takut
Perasaan
takut pada saat menjual muncul dengan beragam pola. Umumnya yang
terjadi, takut salah menjelaskan seluk-beluk produk dan jasa dan
senantiasa dihantui penolakan. Oleh karena itu mengenal sumber rasa
takut merupakan bagian terpenting ketika ingin menaklukkan rasa takut.
2. Bertindak.
Mendalami
pengetahuan tentang produk atau jasa amat diperlukan. Itu bisa
dilakukan setelah mengetahui respon konsumen, atau mencari gaya
tersendiri agar penyampaian terkesan asli dan lebih alami. Di tahap ini
seorang upline tidak menilai kata ”tidak” dari prospek secara pribadi.
3. Antusias terhadap produk atau jasa.
Menurut Gus Reza,
salah satu teknik terbaik menanggulangi rasa takut adalah dengan
mengubahnya menjadi sifat antusias. Buat daftar sejumlah konsumen yang
telah berhasil memetik keuntungan dari produk atau jasa yang pernah Anda
tawarkan. Simpan daftar tersebut di tempat yang mudah dilihat setiap
hari, agar rasa percaya diri semakin terbentuk.
4. Mengubah sudut pandang.
Apakah
Anda menilai apa yang sedang Anda kerjakan sebagai pembisnis MLM hanya
berbagi informasi? Atau menunjukkan benefit dan Cuma berbagi sifat
antusias? Jika Anda tidak nyaman dengan kata ”menjual”, maka ubah sudut
pandang tersebut lebih dari sekedar ”meyakinkan konsumen agar membeli”.
5. Mulai dari yang kecil.
Pembisnis
cenderung memilih proyek lebih besar dari yang bisa diselesaikan. Cara
lain yang bisa ditempuh untuk mengatasi rasa takut saat menjual adalah
dengan menjual produk atau jasa kepada teman-teman dekat, lalu
relasi-relasi mereka, dan seterusnya. Sebagai tambahan, pelaku MLM yang
sukses senantiasa berinteraksi secara alami, bersemangat menciptakan
suasana nyaman kepada prospek.
6. Menjaga prestasi yang telah diraih.
Jika
Anda termasuk upline yang berhasil mencapai posisi tinggi, maka perlu
menjaga posisi tersebut dan mencatatnya setiap hari. Hal sepele itu akan
membantu meningkatkan rasa percaya diri betapa beban yang sudah Anda
pikul terlepas secara istimewa.
7. Menikmati pekerjaan.
Jadikan
tugas-tugas suatu aktifitas yang menyenangkan dan menarik, bukan
sekadar sesuatu yang wajib. Contohnya dengan mengadakan acara yang
menghibur saat berjualan, membagikan-bagikan souvenir gratis,
menyumbangkan produk atau jasa kepada yayasan sosial dan sebagainya.
8. Fokus.
Pelaku
bisnis yang sukses meraih cita-cita dikarenakan mereka selalu fokus.
Mereka mengingat-ingat keinginan, mengapa melakukannya, sehingga mereka
mudah memilih langkah selanjutnya.
9. Memutuskan tindakan yang akan diambil.
Sering
kali, kita menilai kata ”menjual” adalah sesuatu yang sangat menekan
konsumen. Lakukan penjualan melalui sikap ”aku akan menewarkannya dengan
cara menyenangkan dan penuh hasrat”. Pernyataan itu lebih baik
dibanding ”mereka pasti akan membeli dalam jumlah besar”.
10. Selalu berlatih.
Layaknya
di bisnis konvensional, ”menjual” akan semakin terasa ringan jika
sering dilakukan. Mulailah dari yang kecil, ketakutan bagaimanapun meski
dihadapi, kemudian berlatih menghadapinya setiap hari. ^_^
0 komentar:
Post a Comment